Selamat kepada anda dimana anda masih hidup, salam sejahtera, saya AlifianAdexe kembali mencurahkan unek - unek saya sebagai Tukang Koding.


Prolog


Sebelum itu, apasih itu TUKANG KODING.

Human A : "Orang yang suka koding dan bisa pemrograman?!“



Human B : "Orang yang menguasai bahasa pemrograman dan memiliki kemampuan untuk membuat sebuah program!?“



Human Z : "Orang yang ga mikir mau buat program apa, yang penting asal jalan client senang!?“



TEEEEEEEEETT!!

Semuanya BENAR.

Hari - Hariku sebagai tukang koding
Keyboard saya ssat ngoding

Tidak buruk menjadi tukang koding, disini saya digaji dengan layak dan mendapat banyak pengetahuan. Banyak sekali orang ingin bisa koding, tapi setelah orang itu bisa “melakukan” koding, kadang mereka bingung mau ngapain.

Nah itu kondisi saya sekarang, ibarat pemula pertama naik gunung <2000Mdpl dan sampe puncak, perasaan dia seneng banget sampe didalam hati ngomong

“Wah ternyata gua hebat ya, bisa sampe puncak?!" dan akan tertantang untuk menaiki gunung selanjutnya.

Tapi apakah selancar imajinasi anda?


Hari - Hariku sebagai tukang koding
Ini saya pull dari github

Okelah setelah naik gunung dengan ketinggian 2000 - 3000Mdpl, dan dari situ anda pasti merasakan kenikmatan atas perjuangan menaiki gunung sampai kepuncak. Didalam hati,

“Haha, gua bakal taklukin semua gunung didunia, walaupun awalnya capek sih”.

Disitulah ambisi mulai datang


Baik mari kita tambah ketinggian sampai 5000Mdpl, Anda yang masih pemula mungkin butuh sedikit latihan untuk menaklukkan gunung ini.

Dan ketika anda mendapati bahwa kesulitan untuk mencapai puncak gunung ini, anda akan berfikir,

“Wah berat juga ya sampe kepuncak, ke gunung selanjutnya bisa ga ya?!"

Mau lanjut ke gunung yang lebih tinggi?!


Monolog


Oke stop sampai disini, kita kembali lagi kemasalah programming.

Saya sudah bekerja di kantor ini lebih dari 1 tahun (saat post ini ditulis) dan saya masih menjabat menjadi junior programmer.

Posisi saya tidaklah begitu vital dibandingkan senior - senior saya. Dan disini lah saya menghabiskan waktu saya untuk “Membuat Program”.

Hari - Hariku sebagai tukang koding
Contoh nama file yang akan saya jadikan post

Lalu dimana Tukang Kodingnya?!

Sebutan Tukang Koding diambil dari orang - orang yang membuat sebuah program tanpa memiliki pengetahuan ataupun visi atas program yang akan ia buat.

Maksudnya?!

Ibarat membuat program adalah proyek pembuatan rumah, Tukang Koding adalah kuli dari proyek tersebut. Disini kuli hanya melakukan hal yang diperintahkan sang mandor serta menggunakan seluruh ketrampilannya untuk membuat rumah yang arsitek inginkan.

Lalu?

Hari - Hariku sebagai tukang koding
Kalian tau merk ini?

“Haha”, saya memang tidak memiliki keluhan menjadi Tukang Koding, TAPI ini berlaku hanya ketika saya masih muda. Lambat laun saya juga ingin ke panggung yang lebih besar. Lantas Apa Masalahnya, COK !!?


Oke, kita breakdown pros dan cons menjadi TUKANG KODING :

(+) Tukang Koding tidak perlu berfikir rancangan program yang akan dibuat.
(+) Hanya perlu mengikuti alur yang sudah disediakan saat koding.
(+) Tidak perlu berurusan dengan client.
(+) Mikir kodingan program hanya saat dikantor.
(+) TANPA TEKANAN SEHINGGA BEBAN PIKIRAN LOSSS!!.

(-) Gaji standar, ga mungkin setara manajer.
(-) Pengalaman kurang dan bahkan terancam tidak berkembang.
(-) Gampang tergantikan oleh yang lain.
(-) YAUDA LO STUCK!


Wah ya gapapa dong jadi Tukang Koding!?

Ya gapapa sih, gaada yang ngelarang, toh saya masih muda, masih banyak hal yang bisa saya lakukan. Cuman ya ga selamanya saya jadi Tukang Koding.

Saya punya cita - cita menjadi Software Architect merangkap jadi Data Scientist serta Project Manager.

Gampangnya bisa dibilang THE BIG THREE OF SOFTWARE ENGGINER. Haha, itu sebutan cuman ngarang intinya orang yang bisa buat program dari awal serta mengolah dan manganalisa data dan memimpin tim saya dengan baik.

Itu cita - cita saya, tetapi ya memang butuh jalan yang panjang. Itulah sebabnya saya belajar mulai dari menjadi Tukang Koding.

Tukang Koding yang tidak berhenti bergerak maju.


Epilog


Ini tulisan unek - unek yang ingin saya sampaikan kedalam bentuk tulisan permanen yang bisa saya jadikan patokan untuk melihat seberapa jauh saya dari titik awal saya menjadi Tukang Koding.

Mungkin terlihat berantakan dan tidak bisa dicerna oleh anda. Memang saya sengaja menulis dengan cara ini agar kalian berfikir untuk tahu maksud dari tulisan saya. Haha, apasih sok misterius.

Dahlah gapenting baca ginian!

Ya memang ga penting buat anda, tapi ini memang penting buat saya.


Hari - Hariku sebagai tukang koding
Everest Mountain?

Kembali kita membahas mendaki gunung, sekarang asumsikan anda ingin mendaki gunung tertinggi di dunia, Everest Mountain. Persiapan yang anda lakukan sangatlah besar mulai dari fisik, biaya, mental dan doa.

Tetapi semua itu masih belum menjadikan faktor anda bisa ke puncaknya. Apa yang kurang?

PENGALAMAN DAN KEBERUNTUNGAN!!



Sekian dari AlifianAdexe.