Build cross platform desktop apps with JavaScript, HTML, and CSS

Kata-kata itu yang akan kita lihat pertama kali pada website resmi Electron. Yup, Framework Javascript satu ini ditujukan untuk pengembangan Aplikasi berbasis Desktop menggunakan JavaScript, HTML, dan CSS. Seperti yang kita ketahui, ketiganya digunakan untuk membangun front-end pada website atau aplikasi berbasis web. Tapi dengan menggunakan Electron, kita mampu mengembangkan aplikasi desktop dengan berbekal JavaScript, HTML, dan CSS.

Cara Kerja Electron

Electron bekerja dengan menggabungkan Chromium dan Node.js ke dalam satu runtime application yang dapat dikemas untuk Sistem Operasi Linux, Mac dan Windows.

Produk Electron

Jika kamu pernah mencoba Text Editor Atom, maka kamu sudah menggunakan produk dari Electron ini. Electron dimulai pada tahun 2013 dimana Text Editor milik GitHub ini juga mulai dikembangkan dan di rilis pada musim semi tahun berikutnya.

Pengembang

Electron dikembangkan oleh tim di GitHub, yang juga merupakan sebuah komunitas besar. Beberapa kontributor adalah perseorangan, beberapa lainnya bekerja diperusahaan yang lebih besar.

Release

Electron di rilis secara seksama, mengikuti perkembangan API yang digunakan dan juga dua pembangunnya, Chromium dan Node.js

Update Dependencies

Biasanya Electron di update seminggu atau dua minggu setelah Chromium di update, semua bergantung apakah sudah ada versi stabil dan effort para kontributor. Jika ada update pada Node.js, Electron akan menunggu sekitar sebulan, menunggu versi stabil dari Node.js

Versi

Aku menyarankanmu untuk menggunakan npm, untuk mendapatakan versi terbaru dari Electron.

$ npm install electron

Atau kunjungi Ver. Doc

LTS

Kamu pasti mengutamakan versi LTS(Long Time Support), atau versi yang didukung pengembangannya dalam jangka waktu yang lama. Sayang, Electron tidak menyediakan versi LTS. Tapi jika kamu menggunakan Electron, dan kamu nyaman entah itu ada update atau tidak, you can stay on it for as long as you’d like.